Biodata
Nama : Daud Jordan
Julukan : Cino
TTL : Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, 10 Juni 1987
Orang Tua : Hermanus Lai Cun (ayah) dan Natalia (ibu)
Anak Ke : Lima dari enam saudara
Nama Saudara : 1. Damianus Yordan
2. Jason Yordan
3. Petrus Yordan
4. Lukas Yordan
5. Yohanes Yordan
Motto : Tiada Hari Tanpa Latihan dan Tidak Ada Istilah Kalah
Gaya Bertinju : Ortodox
Jangkauan : 88 Cm
Tinggi : 171 Cm
Berat Tanding : 57,1 gr
Petinju Favorit : Erik Morales (Mexico) Juan Manuel Masques (Mexico
daud ‘ Cino’ Jordan, seorang petinju
Indonesia asal Kalbar yang lagi naik daun, di kancah tinju profesional.
Lahir di Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang, 10 Juli 1987.
Daud merupakan anak ke lima dari
enam bersaudara dari pasangan Hermanus Lai Cun dan Natalia. Sejak kelas 3
SD, dia hijrah dari Simpang Hulu ke Ketapang mengikuti jejak abang
kandungnya Damianus Yordan yang telah menjadi petinju terkenal di Kalbar
dan Indonesia..
Ia berlatih di sasana tinju Ketapang
Tanjung Pura Boxing Camp, saat itu abang kandungnya, Damianus Yordan
sendiri yang menjadi pelatihnya.
Ayah Daud Jordan, Hermanus Lai Cun
bukan seorang petinju, tetapi sangat menggemari olahraga tinju dan
sangat mendukung anak-anaknya menjadi petinju. “Bangun tidur saja
keluarga kami, sudah membicarakan tentang tinju,” katanya.
Tahun 1996, dia memulai debutnya
menjadi petinju di Kalteng dengan melakukan demontrasi gaya tinju. Pada
tahun yang sama dia meraih medali perak kejurnas tinju junior. Setelah
mengikuti beberapa kejuaraan tinju junior sejak tahun 1997-2002, banyak
mendali emas diraih. Dia juga menjadi nominasi tinju terbaik Indonesia
semenjak itu dia dipanggil ke Pelatnas tim nasional.
Daud ‘Cino” Jordan kemudian terjun
ke dunia tinju profesional pada tahun 2005. Dia meninggalkan tinju
amatir karena merasa tertantang. Tinju profesional lebih mengutamakan
kemampuan pribadi, maka harus berlatih lebih giat untuk meningkatkan
skill bertinju.
Dia sangat mengagumi dua petinju
Mexico Erik Morales dan Juan Manuel Marques. Walapun badan kecil, mereka
selalu memenangi pertandingan.
“Tinju tidak indentik dengan badan
besar pasti menang, walaupun badan besar tetapi tidak menggunakan otak
saat bertanding pasti akan kalah. Jadi petinju harus memiliki otak
cerdas, apalagi ditunjang power yang kuat,” katanya.
Debut awalnya menjadi petinju
profesional melawan Ansori Anhar pada tanggal 25 Agustus 2005. Saat itu
Daud ‘Cino’ Jordan menang KO ronde 1 dalam pertandingan 6 ronde. Namanya
terus melesat bagi meteor dan dijuluki raja KO. Dari 15 bertanding, 13
kali menang KO dan 2 kali menang angka. Apalagi setelah dia meraih
tingkat 1 PABA pada tanggal 9 September 2006, saat mengkanvaskan
pentinju asal Thailand, Kong Chai di ronde 7 dalam pertandingan 8 ronde.
Mendapat Julukan Cino
Semenjak tahun 2001-2005 di
dipanggil mengikuti pelatnas. Dia juga melanjutkan SMP dan SMA di
sekolah khusus atlet di Ragunan, Jakarta. Di sana dia dilatih tinju oleh
pelatih asal Quba, Yesus Carlos Ternate Torres. Pelatih tersebutlah
memberi dia gelar “Cino” sebagai nama keberuntungan Daud Jordan. Karena
raut wajahnya yang mirip wajah Cina.
Sesama anak kalimantan barat saya bangga dengan Daud 'Cino' Yordan. sukses terus buat kamu gan..